Selasa, 15 Januari 2013

bahaya sengatan tawon

Ini kejadian yang baru saja aku saksikan sendiri, bahwa sengatan tawon bisa berakhir dengan kematian. Oleh karena itu aku merasa perlu membagi pengalaman yang aku saksikan kepada teman-teman .
Dua orang laki-laki dewasa muda dibawa ke ruang emergency di salah satu rumah sakit karena disengat lebah di tempat kerja. Yang seorang menunjukkan gejala lebih ringan dibanding yang satunya, mungkin ada kaitannya dengan jumlah tawon yang menyengatnya.
Yang satu mungkin disengat oleh lebih dari dua puluh ekor tawon, di punggung dan di kepala dan gejala yang dirasakan dan dikeluhkan adalah panas, panas yang sangat pastinya, karena dia sampai berteriak-teriak selama dalam penanganan di ruang gawat darurat. Sekalipun tindakan pengobatan telah diberikan secepatnya, dua hari kemudian pasien meninggal dunia karena gangguan pada beberapa organ akibat reaksi allergi yang ditimbulkan.
Tawon yang seringkali orang menyebutnya lebah , padahal mereka berbeda, merupakan salah satu anggota ordo Hymenoptera yang terdiri dari Lebah, Tawon dan semut. Serangga ini sesuai dengan arti nama yang disandangnya adalah hewan yang memiliki sayap (pteron) yang bermembran (hymen).
Serangga terbang ini kalau diganggu atau terganggu sering menyengat dan akibat yang ditimbulkan bisa ringan tapi bisa juga berat, fatal , karena korban yang tersengat bisa meninggal (tergantung dari sensitivitas individu) yang disebabkan karena reaksi alergi terhadap racun tawon . Hanya tawon betina yang mempunya alat penyengat, alat penyengatnya terdapat di bagian perut (abdomen) yang fungsi sebenarnya adalah sebagai saluran penyalur telur (ovipositor).
Ada anggapan bahwa setelah tawon menyengat korbannya maka tawon atau lebah tersebut akan mati. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena ada tawon yang mampu menyengat berkali-kali.
Secara klinis orang yang disengat tawon akan menunjukkan gejala-gejala yang sifatnya bisa lokal atau sistemik karena envenomation atau pun karena reaksi alergi
Envenomation
Sekali venom dikeluarkan dan tersalurkan pada tubuh korban maka akan segera timbul reaksi berupa nyeri yang hebat dan diikuti dengan peradangan setempat di lokasi sengatan bisa berupa bengkak kemerahan, gatal dan rasa seperti terbakar. Sengatan yang banyak, misalnya disengat oleh beberapa ekor tawon juga bisa menyebabkan gejala muntah, diare, pingsan, sesak nafas, gangguan perdarahan dan kematian
Reaksi Alergi
Kematian juga bisa disebabkan karena reaksi alergi cepat (anafilaksis) yang menyebabkan syok. Reaksi ini terjadi paling sering pada 15 menit pertama setelah venom dikeluarkan dari kantungnya dan masuk ke tubuh korban. Walaupun jarang terjadi, reaksi alergi yang lambat (delayed-onset) bisa juga terjadi, yang bisa menyebabkan kelainan di sendi dimana korban akan merasakan nyeri di sendi dan demam, gangguan pada ginjal berupa proses peradangan (nefritis), dan sindroma Gullian Barre yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot pernafasan yang bisa saja berakhir dengan kematian
Melihat akibat yang dapat ditimbulkan oleh venom serangga terbang tersebut, maka apabila tersengat tawon segeralah bawah korban ke rumah sakit, untuk mendapatkan penanganan yang tepat, sekalipun nyeri akibat sengatan bisa menghilang tanpa pengobatan dalam waktu beberapa jam.
Jika tersengat tawon, jangan melakukan upaya melepaskan tawon dari badan dengan cara menariknya, karena hal ini dapat menyebabkan venom yang masih terdapat dalam kantongnya yang terdapat dibagian perutnya justru akan keluar. Lakukan secara hati-hati, sengatnya bisa dilepaskan dengan menggunakan benda tajam, misalnya pisau, lalu cuci dengan sabun dan air.
Dan untuk mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan, pada area yang tersengat bisa dikompres es, daging mentah atau diberi cream yang mengandung anti histamin dan kortikosteroid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar